Poltekim

Apakah kamu mengenal tentang POLTEKIM? Perguruan tinggi kedinasan ini memang jarang dilirik oleh calon taruna/taruni. Meskipun begitu, POLTEKIM memiliki prospek karir yang tinggi bagi taruna/taruni di sana. Hal ini bisa menjadi rekomendasi untuk kamu yang ingin mencoba sekolah kedinasan lain daripada PKN STAN atau IPDN. 

Sebelum mendaftar, ada baiknya kamu perlu mengetahui tentang POLTEKIM. Seperti apa itu POLTEKIM? Mari kita ke pembahasannya!

Sejarah POLTEKIM

Perlu diketahui, POLTEKIM (Politeknik Imigrasi) adalah sekolah kedinasan yang bernaung di bawah Kemenkumham. POLTEKIM sendiri sering disandingkan dengan POLTEKIP karena bernaung di bawah lembaga yang sama. Pada 1950, kebutuhan SDM yang menangani imigrasi begitu tinggi di Indonesia. 

Hal ini untuk mengembangkan program transmigrasi sekaligus perwakilan RI di luar negeri. Maka dari itu, pembentukan Pendidikan Kursus Keimigrasian menjadi wadah untuk memenuhi kebutuhan SDM imigrasi secara handal dan profesional. Lalu, pada 1959, Pendidikan Kursus Keimigrasian berubah menjadi Akademi Imigrasi yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kehakiman RI. 

Pada waktu itu, Akademi Imigrasi memperoleh 3 angkatan, yaitu AIM 1, II, dan III. Pada 1976, AIM sempat dibekukan karena kebutuhan SDM imigrasi yang harus memiliki masa pendidikan singkat. Ditambah, terdapat program pelatihan untuk menghasilkan SDM imigrasi secara praktis, yakni PTK (Pendidikan Teknis Keimigrasian) dan PDK (Pendidikan Dasar Keimigrasian).

1. Dibuka Kembali Pada Masa Reformasi

Pada 1999, AIM berhasil dibuka kembali berdasarkan Menteri Hukum dan Perundangundangan RI. Maka dari itu, proses pendidikan untuk angkatan 4 AIM berjalan. Dengan tambahan, AIM menyelenggarakan Pendidikan Teknis Keimigrasian yang digabungkan dengan beberapa pelatihan, seperti Pendidikan Khusus Keimigrasian (Diksuskim), Pendidikan Pejabat Imigrasi (Dikpim), Pendidikan Dasar Keimigrasian Lanjutan (PDKL), dan pelatihan lainnya.

2. Perubahan Struktur di Kubu AIM

Setelah reformasi, pendidikan kedinasan mulai bergaung di bawah pembinaan dari Kemendikbud. Maka dari itu, setiap akademi harus mengacu pada undang-undang dan peraturan yang dikeluarkan oleh Kemendikbud terkait perguruan tinggi dan sistem pendidikan berbasis nasional. Pada akhirnya, untuk memenuhi ketentuan itu, AIM berubah nama menjadi Politeknik Imigrasi (Poltekim) dengan jenjang vokasional yang maksimal D4 (Diploma 4). 

Program Studi di POLTEKIM

Apakah kamu penasaran dengan program studi yang disediakan di POLTEKIM? Pastinya program studi ini masih berlingkup imigrasi. Jadi, berikut program studi di POLTEKIM.

1. D4 Hukum Keimigrasian

Apakah kamu ingin mendaftar di D4 Hukum Keimigrasian? Program studi ini memang menggabungkan antara ilmu hukum dan ilmu imigrasi. Tidak heran kalau taruna dan taruni di program studi ini akan mempelajari tentang sistem hukum, pengantar imigrasi, hukum imigrasi, dan teknologi imigrasi. 

Tentunya lulusan dari program studi ini berpeluang sebagai ASN di Kementerian Hukum dan HAM yang menjabat sebagai Analis Keimigrasian. Kamu juga bisa menjadi akademisi soal imigrasi di kampus-kampus negeri atau swasta. 

2. D4 Administrasi Keimigrasian

Jika kamu tertarik dengan administrasi dan ingin menjadi PNS, maka kamu bisa mendaftar pada program studi ini. Yap, dia adalah D4 Administrasi Keimigrasian. Di POLTEKIM, program studi ini menawarkan beban studi sekitar 146 SKS dengan masa pendidikan 4 tahun. Dalam program studi ini, kamu akan mempelajari tentang pengantar administrasi, pengantar imigrasi, dokumen-dokumen penting yang berhubungan dengan imigrasi, penyusunan dokumen, dan lain-lain.

Maka dari itu, taruna dan taruni di program studi harus memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah, berpikir kritis, riset, komunikasi, dan kerjasama. Apakah kamu ingin masuk pada program studi ini?

3. D4 Manajemen Teknologi Keimigrasian

Dalam program studi ini, kamu akan mempelajari beragam mata kuliah yang mencampurkan disiplin ilmu, yakni manajemen, teknologi, dan imigrasi. Tidak heran kalau program studi ini menjadi incaran bagi siswa/i yang berada rumpun SAINTEK. Pada dasarnya, program studi D4 Manajemen Teknologi Keimigrasian mempelajari tentang perancangan, pengelolaan, dan pengawasan dengan menggunakan teknologi untuk mengatur strategi keimigrasian. 

Lulusan dari program studi ini biasa ditempatkan sebagai ASN di kantor imigrasi dan transportasi. Tentunya, kamu juga bisa menekuni salah satu disiplin ilmu dari program studi ini untuk memperluas prospek karir kamu.

Selain D4, POLTEKIM juga punya program studi untuk jenjang D3, yakni D3 Keimigrasian. Diketahui, setiap tahunnya, taruna dan taruni POLTEKIM akan selalu melakukan praktek lapangan. Bahkan, praktek lapangan tersebut sudah dimulai pada akhir semester 2, loh. 

Syarat Pendaftaran POLTEKIM

Seperti POLTEKIP, POLTEKIM juga memiliki syarat yang hampir sama, diantaranya:

  1. Laki-laki dan perempuan yang berstatus dan berdomisili di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  2. Kamu diwajikbkan untuk lulus pendidikan SMA/SMK/MA dengan nilai ijazah rerata 70 dan nilai bahasa inggris paling minimal 70 yang terhitung dari rapor semester akhir. Jika kamu berasal dari warga Papua Asli atau Papua Barat, maka rerata nilai ijazah harus 60 dan nilai bahasa inggris paling minimal 60.
  3. Kamu harus berusia 17 tahun dan maksimal 22 tahun. Kamu perlu melampirkan akte kelahiran atau surat keterangan lahir dari kelurahan setempat.
  4. Bagi pria, kamu wajib memiliki tinggi minimal 165 cm. Jika wanita, kamu wajib memiliki tinggi badan minimal 158 cm. Untuk berat badan, kamu usahakan untuk memiliki badan ideal.
  5. Kamu perlu sehat secara fisik dan mental, baik bebas HIV/AIDS, bebas narkoba, tidak boleh pakai kacamata dan lensa kontak, tidak tuli, bahkan tidak boleh buta warna.
  6. Bagi laki-laki dan perempuan, tidak boleh memiliki tato/bekas tato, tidak ditindik, kecuali ada peraturan dari agama/adat.
  7. Bagi calon taruna/taruni, bersedia dan berkomitmen untuk tidak menikah selama masa pendidikan.
  8. Setelah lulus, kamu berkomitmen dan bersedia untuk dimutasi ke UPT (Unit Pelaksana Teknik) Imigrasi di seluruh wilayah Indonesia.
  9. Kamu tidak pernah DO, menjalankan ikatan dinas lain, atau melakukan kejahatan yang dibuktikan dari pengadilan.
  10. Mengisi, melengkapi, dan menandatangani surat-surat bermaterai Rp10.000 setelah dinyatakan diterima sebagai calon taruna/taruni.

Itulah beberapa syarat pendaftaran dari POLTEKIM. Pastinya untuk masuk ke sekolah kedinasan apapun, kita perlu doa yang kuat dan belajar sungguh-sungguh. Selain itu, kita juga butuh mentor sekaligus teman yang positif agar lebih menggapai mimpi. Salah satunya adalah kamu bisa mengikuti bimbingan di Taruna Bangsa. 

Tenang, kamu akan dibimbing oleh mentor yang profesional, terdapat talent mapping untuk tahu minat dan bakatmu, serta fasilitas pendidikan yang bisa membantu kamu lulus di setiap seleksi kedinasan, loh. Kunjungi website tarunabangsa.id sekarang!