Apakah kamu mengenal PTDI-STTD? Mungkin bagi sebagian orang, nama ini terkesan panjang dan penuh singkatan. Padahal, singkatan tersebut memiliki makna dan sejarah yang panjang, loh. Yap, PTDI-STTD merupakan sekolah kedinasan yang dikenal memiliki basis pada transportasi darat. Sekolah ini sering dijadikan patokan bagi calon taruna/taruni karena memiliki prospek kerja yang tinggi. Salah satu prospek tersebut adalah ASN (Aparatur Sipil Negara). Lalu, seperti apa sih PTDI-STTD?
Sejarah Singkat PTDI-STTD
Perlu diketahui, Politeknik Transportasi Darat Indonesia – Sekolah Tinggi Transportasi Darat (PTDI-STTD) merupakan sekolah tinggi ikatan dinas yang berada di lingkup Kementerian Perhubungan. Sekolah ini bernaung di lingkup yang sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta Utara.
Dilansir dari ptdisttd.ac.id, awal pembentukan dari PTDI-STTD adalah pendirian dari Akademi Lalu Lintas (ALL) pada 8 September 1951. Peresmian tersebut dilakukan oleh Presiden RI ke-1, yakni Ir. Soekarno. Tujuan pembentukan tersebut adalah meningkatkan perkembangan teknologi transportasi dan memecahkan masalah kompleks di bidang transportasi, khusunya darat. Meskipun begitu, pada 1964, ALL tidak beroperasi atau libur kegiatan.
Setelah perjuangan pendidikan yang panjang, Akademi Lalu Lintas memiliki nama baru dan aktif beroperasi lagi pada 5 Desember 1980. Nama barunya adalah Balai Pendidikan dan Latihan Ahli Lalu Lintas Angkatan Jalan Raya (BPL-ALLAJR). Nama yang cukup panjang untuk sekolah kedinasan saat itu. Dulunya BPL-ALLAJR hanya menyelenggarakan Diploma III Ahli LLAJR.
Akhirnya, penggunaan nama BPL ALLAJR diubah dengan nama Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) berdasarkan Kepres No.41 Tahun 2000. Kemudian, sekolah kedinasan ini mengalami perkembangan menjadi Politeknik Transportasi Darat Indonesia – STTD dengan penambahan 1 program Diploma IV.
Program Studi PTDI-STTD dan Prospeknya
Apa saja program studi yang diselenggarakan oleh PTDI-STTD? Tentunya tentang transportasi dan manajemen lalu lintas darat. Kamu mungkin sudah membayangkan tentang lulusan PTDI STTD akan ditempatkan di instansi negeri. Diketahui, sekolah kedinasan ini mendapat predikat atau akreditasi “Baik” dari BAN PT. Jadi, kamu tidak perlu khawatir tentang sistem kurikulum dan akademik di sana, ya. Untuk info program studinya, berikut beberapa prodi yang ditawarkan di PTDI-STTD.
1. Program Studi D4 Transportasi Darat
Di PTDI-STTD, D4 Transportasi Darat memiliki akreditasi A oleh BAN-PT. Program studi ini sering diincar oleh calon taruna/taruni, loh. Di dalam program studi ini, kamu akan mempelajari tentang perencanaan transportasi, manajemen dan rekayasa lalu lintas, manajemen angkutan umum, keselamatan dan kesehatan kerja transportasi, dan multimoda.
Lalu, apa saja prospek kerja D4 Transportasi Darat? Sebenarnya ada banyak, kamu bisa menjadi ASN yang bekerja di PT KAI, akademisi, dan pengamat lalu lintas. Apakah kamu mengincar program studi ini?
2. Program Studi D3 Manajemen Transportasi Jalan
Apakah kamu suka dengan kegiatan manajemen? Nah, dalam PTDI-STTD, kamu bisa memilih program studi D3 Manajemen Transportasi Jalan. Lalu, apa saja yang harus dipelajari di sana? Kamu akan mempelajari tentang perancangan jalan, pemeliharaan sistem transportasi, akuntansi transportasi jalan, dan pemecahan masalah pada fasilitas selama perjalanan.
Program studi ini menawarkan durasi pendidikan selama 3 tahun. Untuk prospek kerjanya, lulusan program studi ini akan mendapat pekerjaan di bidang transportasi baik untuk lembaga swasta, negeri, ataupun pengamat. Apakah kamu mengincar program studi ini?
3. Program Studi D3 Manajemen Transportasi Perkeretaapian
Apakah kamu menggunakan transportasi umum, seperti kereta api? Di PTDI-STTD, program studi ini menawarkan beragam mata kuliah, seperti Infrastruktur Perkeretaapian, Ekonomi Transportasi, Rekayasa Jalan Kereta Api, Perencanaan Rel Kereta Api, Perancangan Prasarana Transportasi Jalan dan Jalur Kereta Api, Telekomunikasi Kereta Api, Dasar Operasi Kereta Api, dan lain-lain.
Dalam program studi ini, praktek akan lebih dominan. Hal ini dikarenakan kamu berkemungkinan besar ditempatkan di lembaga perkeretaapian, seperti KAI atau Dinas Perhubungan. Kamu juga akan sering terlibat di berbagai proyek, seperti MRT, kereta cepat, LRT, dan KAI Pariwisata.
Sekilas Tentang Sipencatar PTDI-STTD
Seleksi Penerimaan Calon Taruna (Sipencatar) PTDI-STTD memiliki pola yang sama dengan seleksi sekolah kedinasan lainnya. Kamu bisa mendaftar melalui jalur sipencatar.dephub.go.id atau dikdin.bkn.go.id. Meskipun begitu, alangkah baiknya kamu mengikuti alur pendaftaran berikut ini.
- Pelamar mengakses portal seleksi sekolah kedinasan di dikdin.bkn.go.id.
- Kamu diwajibkan untuk membuat akun SSCASN dengan NIK yang tervalidasi oleh DUKCAPIL (Nomor KTP kamu). Lalu, cetak kartu informasi akun kamu.
- Jangan lupa untuk login ke SSCASN kembali dengan NIK dan kata sandi yang kamu daftarkan.
- Isi biodata, unggah swafoto, dan pilih PTDI-STTD sebagai sekolah kedinasan yang kamu inginkan.
- Siapkan administrasi yang diperlukan. Nantinya, kamu akan mendapat cek atau info pembayaran beserta metodenya.
- Lengkapi nilai rapor, unggah berkas, dan transaksi pembayaran registrasi. Jangan lupa untuk periksa biodata dan resume kamu.
- Tunggu verifikasi berkas oleh verifikator.
- Setelah itu, verifikator akan mengumumkan kelulusan administrasi. Kamu bisa mengecek kembali di website Dikdin.
- Kamu akan diarahkan ke proses seleksi sesuai ketentuan masing-masing instansi.
- Jangan lupa untuk mengecek kartu ujian setelah pembayaran dikonfirmasi oleh sistem.
- Pelamar yang lulus administrasi dan mendapatkan kode biling, kamu bisa mengikuti ujian seleksi sesuai sekolah kedinasan yang kamu pilih. Ujian dilaksanakan secara luring, maka pastikan jadwal dan lokasi kamu catat, ya.
- Setelah seleksi, kamu bisa menunggu pengumuman hasil seleksi melalui jadwal yang ditentukan oleh Panitia Seleksi Sekolah Kedinasan di laman resmi SSCASN.
Persyaratan Administrasi
Pada umumnya, administrasi yang diperlukan dalam mendaftar PTDI-STTD, diantaranya:
- Pas foto terbaru dengan ukuran 4×6 cm (tidak selfie, menghadap kedepan, ukuran foto maksimal 500 kb dan minimal 120 kb) berformat jpg.
- Kamu wajib memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) jika sudah berusia 17 tahun. Apabila belum mempunyai KTP, kamu bisa melampirkan Kartu Keluarga (KK) atau Surat Keterangan Kependudukan dengan format .jpg dengan ukuran 500 kb.
- Ijazah SMA/SMK/MA untuk peserta ujian yang dinyatakan lulus. Jika perlu, kamu bisa melampirkan rapor SMA/SMK/MA bagi calon peserta yang belum mendapat ijazah atau menduduki kelas 12.
- Untuk kamu yang bersekolah luar negeri, kamu wajib melampirkan Surat Penyetaraan bersama ijazah berbahasa asing. Surat Penyetaraan dan ijazah kamu harus ditandai oleh Kemendikbudristek.
- Bukti pembayaran formulir pendaftaran yang berisi perguruan tinggi kedinasan yang dipilih, nama, dan NIK yang tercetak. Ukuran file harus maksimal 500 kb dengan format .jpg.
- Administrasi lainnya yang diunggah dalam satu file PDF (maksimal ukuran 2MB), diantaranya:
Form pernyataan calon Taruna/Taruni SIPENCATAR Kementerian Perhubungan yang sudah bermaterai. |
Surat Pernyataan Absolut Menyepakati Hasil SIPENCATAR bermaterai. |
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Absolut Tidak Penyakit Mata bermaterai. |
Surat Keterangan Orang Asli Papua (OAP) yang dirilis oleh Kepala Desa/Lurah/Kepala Suku di wilayah Papua/Papua Barat. |